Mencegah kemungkinan buruk dampak las listrik - Sedikit berbagi tips dari saya yang dulu juga pernah menjadi seorang tukang las listrik, Apakah anda tau, secara tidak sadar Las listrik yang anda gunakan dalam kegiatan sehari untuk membuat pearabot dan perkakas lain dengan material stainless, baja aluminium dan logam lainya dapat membayakan kesehatan anda dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Mencegah lebih baik dari pada mengobati bukan ?. Yang pertama sudah pasti kita harus mentaati stadard operasioanal dalam menggunakan las listrik, Seperti menggunakan masker full face dengan kaca gelap dan sarung tangan yang tahan api, tapi terkdang dan pada sebagian besar tukang las enggan menggunaka standard kerja ini dengan alasan yang bergagam, Namun pada ummnya pekerja yang enggan menggunakan standard kerja ini di karenakan alat perlindungan tersebut di nilai menggaggu dalam proses pekerjaan. Bahaya paling besar dalam proses pengelasan dengan las listrik ada dua macam, yakni bahaya Radiasi UV dan baga Gas Oktan, dan kita akan membahas satu dami satu tentang dua bahaya terbesar ini.

  • Bahaya akibat Radiasi sinar ultaviolet

  • Radiasi yang di hasilkan dari proses pengelasan bisa di kategorikan sebagai radiasi non ionizing, Radiasi non ionizing pada paparan proses las memiliki sifat dapat di lihat dan dapat menyebabkan kerusakan pada mata dan sel kulit kita, Kerusakan pada pada mata yang biasa di sebut sebagai Arc eye dan Welder's eye, Yang mengakibatkan gangguan penglihatan dalam rentang waktu lebih dari 6 jam. Maka dari itu menggunakan Kaca mata dengan kaca gelap sangat di sarankan untuk menghidari masuknya insensitas UV yang terlalu besar masuk ke retina mata kita, Radiasi UV dengan insensitas yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan sel kulit menjadi rusak seperti kulit kering, terbakar dan pecah pecah, Pengelasan tanpa penutup muka ( full face masker ) dapat menyebabkan sel kulit ari menjadi terbakar mati dan mengelupas. Maka dari itu mnggunakan masker fullface sangat di saankan dalam proses ini. Jika masker fullface di rasa mengganggu kalian bisa menggantinya dengan cara altelnatif seperti penggunaan krim sunblock yang bagus.
  • Bahaya akibat fume atau asap las yang mengandung debu

  • Fume biasanya terlihat pada setiap operasi pengelasan. Fume ini terdiri dari komponen yang dihasilkan dari elektroda, loga, dasar dan flux pada saat operasi. Elektroda merupakan penghasil fume yang paling utama. Diameter debu dalam asap las (fume) berkisar antara 0,2 mikrometer s/d 3 mikrometer. Butiran debu dengan ukuran > 0,5 mikrometer bila terhisap akan tertahan oleh bulu hidung dan bulu pada pipa pernapasan, sedangkan yang lebih halus akan terbawa masuk ke dalam paru-paru. Sebagian akan dihembuskan kembali, sedangkan sebagian lain akan tertinggal dan  melekat pada kantong udara dalam paru-paru (alveoli) sehingga bila sudah terakumulasi akan dapat menimbulkan berbagai penyakit pernapasan. Komposisi kimia fume tergantung dari proses pengelasan dan elektrodanya. Misalnya pada pengelasan dengan menggunakan elektroda jenis law hydrogen maka di dalam asap las akan terdapat fluor (F) dan oksida kalium dan sebagainya. Fume dapat juga di hasilkan dari pelapisan residu pada logam. Sebagai contoh logam yang di galvanis (pelapisan seng) akan menghasilkan asap pada saat di las. Berbagai gas berbahaya terkandung dalam fume yang terjadi pada pekerjaan pengelasan antara lain adalah karbon monoksida, karbon dioksida, ozon, dan nitrogen dioksida, disamping gas-gas lain yang terbentuk dari penguraian bahan pelapis, karat dan lain-lain. Usaha untuk mengurangi pengaruh fume ini secara praktis adalah apabila fume masih dapat terlihat bernafaslah di luar kepulan fume tersebut. Hal ini akan sangat menguntungkan bagi juru las, namun usaha ini sangatlah sulit untuk dilaksanakan terutama pada pengelasan ditempat yang tertutup/ kurang ventilasi. Untuk itu haruslah diingat pada saat pengelasan di dalam ruangan tertutup atau tida cukup sirkulasi udaranya, diperlukan adanya ventilasi mekanik. Sebagai gambaran kasar kebutuhan udara segar tiap juru las adalah 2000 cuft per menit. Kecepatan udara yang ditiupkan atau disedot kira-kira 0,5 meter per detik atau 100 feet per menit.
  • Mengatasi ata pedih Setelah proses pengelasan

  • Mata pedih setelah proses pengelasan, Ini sering terjadi pada tukang las pemula, dima Mata menjadi perih dan sulit terbuka pada saat bangun tidur pagi meskipun pada proses pengelasan kemarin sudah mengguakan standard kerja. Bahkan yang paling parang mata akan menjadi bengkak. untuk kejadian seperti ini sebenarnya sangat mudah untuk di cegah, Silahkan lakukan tindakan pencegahan berikut ini, Setelah anda selesai bekerja jangan lupa untuk selalu minum obat yang mengandung Parachetamol seperti produk obat sakit kepala atau obat anti mabuk. silahkan minum satu tablet saja maka masalah mata perih dan sulit di buka tidak akan ada lagi setelah bangun tidur. Alternatif buat anda yang alergi parachetamol dapat menggunakan cara Tradisional yaitu dengan merendam muka kita pada bak air dengan posisi mata terbuka, lakukan tiga kali berturut turut dengan durasi 30 detik dalam sekali rendam.



Suka dengan artikel ini ? silahkan bagikan






0 komentar:

Post a Comment

 
Top